Banjir Bandang di Aceh Tenggara, Ratusan Rumah Rusak!

 

babypitstoppers – Terkini, banjir bandang Aceh Tenggara mengakibatkan ratusan unit rumah warga rusak diterjang banjir bandang melanda kawasan itu sejak hari Selasa, 01 November 2022 malam hari. Pada hari Kamis, 03 November data menunjukkan bahwa ada 189 unit rumah rusak diterjang banjir dan dari total itu 47 diantaranya mengalami rusak parah. Ratusan unit rumah itu mengalami rusak disebabkan terseretnya arus sampai tertimpa material banjir berupa kayu. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Ilyas. Selain unit rumah, dimana fasilitas publik juga ikut mengalami kerusakan. 

 

Seperti halnya putusnya lima jembatan penghubung antar desa, dan ada juga tiga tanggul jebol yang masing-masingnya di Sungai Lawe Kinga, Sungai Lawe Alas, dan Sungai Desa Muara Baru. Jebolnya sungai itu mengakibatkan 32 desa pada 9 kecamatan yang ada di Aceh Tenggara terendam banjir berdampak ke 1.846 orang. “Data yang dihimpun sekitar 142 unit rumah rusak ringan sampai sedang dan sekitar 47 mengalami rusak parah,” tandas Ilyas kepada wartawan, pada hari Kamis 03 November 2022 kemarin, dilansir dari CNN Indonesia.com. 

 

Kejadian ini bahkan turut merenggut korban jiwa, ibu dan anak meninggal dunia setelah terseret oleh arus banjir bandang Aceh Tenggara. Saat ini pihaknya masih melakukan pendataan lebih dalam lagi mengenai total pengungsi yang rumahnya mengalami rusak parah disebabkan diterjang oleh banjir bandang. Setelah itu menurunkan dua alat berat buat melakukan normalisasi sungai Muara Baru dan Lawe Kinga. “Hujan deras sudah mengguyur daerah Kabupaten Aceh Tenggara,” tandas Ilyas kepada awak media. 

 

“Memicu terjadinya banjir menggenangi kediaman penduduk, pajak, sekolah, hingga jebolnya tanggul sampai oprit jembatan,” tandas Ilyas, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh, seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.com. “Kondisi terakhir air masih tergenang di bagian pemukiman penduduk,” sambungnya. Korban meninggal dunia berasal dari warga Desa Rambung Jaya, Kecamatan Darul Hasanah bernama Samnie berusia 60 tahun dan Indah berusia 14 tahun. Keduanya ibu dan anak, mereka sempat dinyatakan hilang ketika ada di dalam kediaman bencana melanda. 

 

Namun kemudian keduanya ditemukan pada saat kondisi sudah tidak bernyawa. Mereka diketahui ditemukan sekitar tiga kilometer dari kejadian rumah korban setelah dilakukan pencarian oleh petugas gabungan dan warga. “Benar, mereka berada di rumah dan terseret oleh arus banjir,” tandas Nazmi Desky. Sebelumnya, banjir bandang itu menerjang lima desa yang ada di Kecamatan Darul Hasanah. Kelima desa itu masing-masingnya adalah Rambung Jaya, Makmur Jaya, Lawe Pinis, Rambung Teldak dan Seri Muda. 

 

Selain menelan korban jiwa, banjir ini memutus dua jembatan penghubung antar desa yang ada di Kecamatan Darul Hasanah. Untuk itu, saat ini petugas masih terus melakukan pendataan mengenai korban yang terdampak banjir bandang dan menurunkan alat-alat berat buat normalisasi sungai serta pembersihan material dari banjir bandang itu. Sedangkan, menurut Kepala BPBD Aceh Tenggara, Nazmi Desky banjir bandang terjadi di enam kecamatan. Diantaranya adalah Lawe Alas, Lawe Sigala-gala, Bambel, Tanoh Alas, Bukit Tusa, Babul Rahmah dan Babussalam.

 

Kerusakan-kerusakan ditimbulkan disebabkan oleh banjir bandang mulai ditangani oleh tim terpadu yang ada di Aceh Tenggara. “Puluhan rumah masing-masing kecamatan mengalami kerusakan,” tandas Nazmy. “Sebagian mengalami hancur total,” sambung Nazmy. “Kita serahkan dua unit ekskavator buat membersihkan puing-puing kerusakan, hingga mendirikan tenda pengungsi,” sambung Kepala BPBD Aceh Tenggara, Nazmi Desky. Dua hari terakhir memang diketahui hujan deras, tetapi belakangan banjir meratakan rumah. 

“Saat ini sudah surut, tetapi kerusakan ditimbulkan parah sekali,” tandas Nazmy. “Ini tengah ditangani bersama keseluruhan pihak yang ada di lapangan,” lanjutnya. Bahkan banjir pun melanda Kabupaten Aceh Utara yang semakin meluas. Akibatnya 35.618 orang harus mengungsi. Pemerintah Aceh turut menetapkan wilayah itu berstatus darurat bencana. Adapun daerah paling parah terendam oleh banjir terjadi di Ibukota Aceh Utara yakni di Kecamatan Lhoksukon. Sementara itu, saat ini masih dilakukan pendataan total dari kerusakan kediaman penduduk dan orang-orang yang mengungsi akibat banjir bandang Aceh Tenggara.